ISRA MI’RAJ

Oleh: Al ansori

Salah satu peristiwa agung dalam perjalanan kehidupan Nabi SAW adalah peristiwa Isro’ Mi’raj, tepatnya terjadi pada tanggal 27 Rajab terjadilah peritiwa agung tersebut. Isro adalah suatu perjalanan yang dilakukan pada malam hari dari masjidil haram kota Mekkah ke masjidil Aqsa Palestina kemudian makna dari Mi’roj naiknya Rasulullah saw dari Masjid al-Aqsha ke Sidrat al-Muntaha melewati tujuh lapis langit, tumpangan yang digunakan dalam perjalanan ini dinamakan Burak dan sang Nabi ditemani oleh malaikat Jibril AS.

Betapa besar dan dahsyatnya kejadian tersebut sehingga Allah SWT mengabadikan didalam Al Quran berupa Surat Al Isro’ ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


                Artinya :” Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidil aksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S Al isra’: 1)

Sebagai seorang muslim, merupakan keharusan mengimani dan mempercayai segala peristiwa yang terjadi pada kehidupan Nabi Muhammad SAW termasuk peristiwa ini, ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa Isro’ Mi’raj ini diantaranya adalah:

  1. Bukti Kebesaran Allah SWT

Disaat Rosulullah SAW dilanda kesedihan yang mendalam yang mana dua orang yang selalu membela dan menjaga dakwah beliau dengan seluruh kekuatan dan kemampuan meninggal dunia,  Dua orang tersebut adalah Istri tercinta beliau yaitu Siti Khadijah dan paman beliau Abu Thalib. Lalu Allah SWT menunjukan kebesaranNya, memuliakan sekalian menghibur sang Nabi SAW dengan memperjalankannya untuk bertemu dan memperlihatkan kekuasaanya. Allah SWT menunjukan beberapa hal yang menguatkan sang kekasihNya diantaranya adalah tempat yang akan menjadi hijrahnya sang Rosul yaitu Kota Madinah yang mana disanalah Rosul SAW akan membangun masyarakat yang madani. Kemudian Allah memperjalankan sang Nabi SAW menuju keSidrotul Muntaha di langit ke-7 yang setiap lapis langit bertemu dengan para Nabi dan Malaikat-malaikat Allah SWT, yang akhirnya beliau bertemu dengan sang Maha Pencipta Allah SWT.

  • Peristiwa Isro dan Mi’raj ini adalah ujian keimanan.

Perjalanan antara kota Mekkah menuju kota Palestina yang seharusnya memakan waktu berbulan-bulan lamanya dan waktu itu bisa ditempuh oleh Nabi Muhammad SAW hanya dalam waktu semalam, belum lagi perjalanan menuju Sidratul Muntaha bertemu dengan yang maha pencipta. Perjalanan yang dialami oleh Nabi SAW ini tentunya akan mustahil jika kita berfikir mengunakan akal pikiran manusia. Akal manusia yang terbatas dan cenderung mengikuti hawa nafsu tidak bisa menerima bahwa peristiwa Isro dan Mi’raj ini terjadi. Itulah yang terjadi dengan salah satu sahabat yang bernama Abu Bakar As-siddik, beliau melihat perstiwa ini dengan kacamata keimanan yang sehingga beliau dijuluki As- Siddik ( yang membenarkan). Tatkala beliau ditanya oleh tentang Peristiwa ini beliau langsung membenarkan.

  • Pentingnya Masjid Al Aqsa bagi umat Muslim.

Salah satu tempat mulia yang disebut oleh Allah dalam Al Quran adalah Masjid Al Aqsa, masjid ini terletak di palestina. Bahkan disaat peristiwa Isro’ Mi’raj, Rasulullah SAW solat sunnah mengimami para Nabi dan para malaikat.  Setidaknya ada beberapa hal yang membuat Masjid bersejarah ini penting bagi umat muslim diantaranya adalah masjid Al Aqsa adalah Kiblat pertama umat Islam.

  • Pentingnya Solat bagi umat Muslim

Salah satu ‘oleh-oleh’ yang didapatkan oleh Nabi SAW dalam peristiwa ini adalah perintah wajib Sholat 5 waktu. Perintah Sholat ini asal mulanya diwajibkan sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam, namun dengan segala kemuliaan dan kasih sayangnya sang Nabi kepada umatnya beliau rela meminta keringanan kepada Allah SWT, yang kemudian kewajiban solat hanya 5 waktu dalam sehari semalam.

Perintah ibadah ini berbeda dengan perintah biasanya, jika perintah ibadah lainya melalui perantara malaikat Jibril. Akan tetapi perintah shalat ini langsung tanpa perantara disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammah SAW dan ditempat yang tertinggi yaitu Sidhratul Muntaha. Dengan peristiwa perintah shalat yang secara langsung ini menunjukan bahwa ibadah shalat adalah ibaratkan seorang hamba langsung bertemu dengan Rabbnya, serta bahwa ibadah shalat adalah standar dari ibadah-ibadah lainnya, bahkan ada beberapa hadits yang yang memperkuat pentingnya Shalat, Diantaranya:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ


Artinya: “Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan sholat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973.)


Seorang muslim harus bisa membaca Hikmah dari setiap peritiwa-peristiwa baik peristiwa kecil ataupun besar terlebih lagi yang berkenaan dengan peristiwa yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan sang nabi SAW, agar kita bisa menjadikan pelajaran dan menjadikan arahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.